Warisan Budaya: Permainan Tradisional dan Manfaatnya bagi Kita

libur sekolah

Libur sekolah sudah lewat seminggu untuk anak saya yang masih TK. Untuk mengisi kesibukannya, saya membelikan beberapa buku aktivitas seperti mewarnai, menempel, menggambar, dan menulis. Semangatnya kencang, dalam 2-4 hari pertama. Selebihnya, ia berteman HP dengan saya batasi durasinya.


Sebagai lifestyle blogger, Ada hal yang missing ketika saya melihat aktivitas harian anak saya selama masa libur lebaran ini. Interaksi dengan teman menghilang. Saya pun merasakannya dan tampaknya hal ini sudah biasa, berbeda dengan zaman saya kecil dulu, masa di mana TV belum banyak channel, bahkan yang punya TV belum merata, dan tidak ada gadget. 


Saya ingat saya selalu memainkan aneka permainan tradisional dengan teman dan tetangga saya. Ada bola bekel, lompat tali, bentengan, petak umpet, gobak sodor, kopralan, engkle, dan banyak lainnya. Permainan tradisional merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya kita yang kaya. Di balik kesederhanaannya, permainan-permainan ini mengandung nilai-nilai penting serta manfaat yang tak terhingga bagi kita sebagai individu dan masyarakat.


Memahami Pentingnya Permainan Tradisional

Permainan tradisional tidak hanya sekadar hiburan; mereka membawa berbagai manfaat bagi perkembangan fisik, mental, dan sosial kita. Dari meningkatkan keterampilan motorik hingga memperkuat kerjasama dan kecerdasan emosional, setiap permainan memiliki kontribusi uniknya sendiri.


Arti Permainan Tradisional

Permainan tradisional adalah permainan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat dan diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Permainan ini biasanya sudah ada sejak zaman dahulu dan memiliki ciri khas yang berbeda-beda di setiap daerah.

Permainan tradisional merupakan warisan budaya yang diwariskan turun-temurun dan mengandung nilai-nilai luhur serta norma sosial. Biasanya permainan ini melibatkan gerakan fisik, nyanyian, dialog, tebak-tebakan, dan perhitungan.


Ciri-ciri permainan tradisional

Berikut adalah penanda bagaimana sebuah permainan bisa dikategorikan sebagai permainan tradisional

  • Diwariskan secara turun-temurun: Permainan tradisional diajarkan dari generasi ke generasi, baik secara lisan maupun melalui contoh langsung.
  • Mengandung nilai-nilai budaya: Permainan tradisional biasanya mengandung nilai-nilai luhur dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
  • Bersifat lokal: Permainan tradisional biasanya berbeda-beda di setiap daerah dan mencerminkan budaya setempat.
  • Melibatkan banyak orang: Permainan tradisional biasanya dimainkan oleh banyak orang dan melibatkan interaksi sosial.
  • Peralatan sederhana: Permainan tradisional biasanya menggunakan peralatan yang sederhana dan mudah ditemukan di sekitar lingkungan.


Mengenal Ragam Permainan Tradisional

Permainan tradisional


Permainan tradisional telah menjadi bagian dari kehidupan manusia dan terwariskan dari generasi ke generasi. Dari sudut laut ke pegunungan yang menjulang tinggi, setiap budaya memiliki permainan-permainan unik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting dan memupuk hubungan sosial yang erat. 

Dalam keberagaman yang luas ini, terdapat permainan-permainan yang mencerminkan keunikan dan kekayaan budaya masing-masing, mulai dari permainan rakyat sederhana hingga permainan yang dipentaskan dalam upacara adat yang kaya makna. Mari kita menjelajahi beberapa jenis permainan tradisional yang melekat dalam kehidupan dan warisan budaya kita.


Egrang

Egrang, permainan rakyat yang unik dan menyenangkan, membutuhkan keterampilan untuk menjaga keseimbangan, kecepatan, dan ketepatan. Permainan ini melatih keseimbangan dan ketangkasan pemainnya dengan cara berjalan menggunakan tongkat bambu yang diikatkan di kaki.


Bentengan


Bentengan adalah permainan tradisional seru yang melatih ketangkasan, kecepatan berlari, dan strategi. Permainan ini ideal untuk berolahraga karena pemain harus berlari menjaga benteng dan menangkap lawan. Tujuan utama permainan ini adalah menyerang dan merebut "benteng/markas" lawan.


Lompat Tali


Lompat tali biasanya lebih digemari anak perempuan karena membutuhkan kelenturan tubuh. Namun, tak jarang anak laki-laki pun turut bermain.

Sebelum bermain, pemain melakukan hompimpa untuk menentukan pemegang tali dan pelompat. Dua orang yang kalah memegang tali, dan pemenangnya melompatinya. Jika tersentuh tali, giliran berganti dan pemegang tali berganti menjadi pelompat.

Gobag Sodor

Gobag Sodor, atau Galasin di Jakarta, adalah permainan tradisional seru yang melibatkan dua tim. Tim penjaga berusaha menahan tim lawan agar tidak mencapai garis finish, sedangkan tim penyerang berusaha menerobos penjagaan. Permainan ini bermanfaat untuk olahraga, melatih tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan hiburan.


Engklek


Engklek, atau dampu, adalah permainan tradisional yang menyenangkan dan menyehatkan. Pemain melempar gacoan ke kotak-kotak engklek dan melompatinya tanpa menginjak kotak yang ada gacoan. Permainan ini melatih ketangkasan, kelincahan, dan keseimbangan.


Dampak Negatif Meninggalkan Permainan Tradisional


Selain manfaat langsung bagi perkembangan individu, permainan tradisional juga berperan dalam memelihara identitas budaya dan memperkuat ikatan antargenerasi. Mempertahankan dan mempromosikan permainan-permainan ini berarti menjaga keberlangsungan warisan budaya kita untuk generasi mendatang.


Sayangnya, minat anak-anak terhadap permainan tradisional semakin pudar. Permainan tradisional yang dulunya menjadi hiburan utama bagi anak-anak kini tergeser oleh game di gadget yang menawarkan berbagai pilihan dan kemudahan akses.


Hal ini menyebabkan keaktifan fisik anak berkurang dan berpotensi menimbulkan dampak negatif lainnya. Berikut beberapa contohnya:

  • Keaktifan fisik berkurang: Permainan tradisional umumnya melibatkan banyak gerakan fisik, sehingga baik untuk kesehatan dan perkembangan motorik anak.
  • Nilai-nilai luhur terabaikan: Permainan tradisional banyak mengandung nilai-nilai luhur seperti gotong royong, sportivitas, dan kejujuran.
  • Keterampilan sosial terhambat: Permainan tradisional melatih anak untuk bersosialisasi dan bekerja sama dengan teman sebaya.
  • Kreativitas dan imajinasi terkungkung: Permainan tradisional mendorong anak untuk berkreasi dan menggunakan imajinasi mereka.


Menjaga Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang

Mempertahankan dan mempromosikan permainan tradisional tidak hanya tentang menjaga keberlangsungan budaya kita saat ini, tetapi juga tentang memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang. Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, adanya permainan tradisional sebagai bagian dari identitas budaya kita adalah penting. Dengan mengajarkan dan mendorong anak-anak untuk memainkan permainan-permainan yang telah ada selama berabad-abad, kita memberikan mereka kesempatan untuk terhubung dengan akar budaya mereka sendiri.


Permainan tradisional menawarkan lebih dari sekadar hiburan; mereka merupakan jendela ke dalam nilai-nilai dan tradisi yang telah membentuk masyarakat kita. Melalui permainan, generasi mendatang dapat memahami konsep seperti kerjasama, kompetisi sehat, kejujuran, dan ketahanan dalam menghadapi tantangan. Ini adalah nilai-nilai yang tidak hanya relevan dalam masyarakat tradisional, tetapi juga di dunia modern yang serba cepat ini. 


Upaya Melestarikan Permainan Tradisional

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk tetap membat permainan tradisional lestari:

  • Pengenalan di Sekolah: Memperkenalkan dan mengajarkan permainan tradisional di sekolah dapat membangkitkan minat anak-anak.
  • Kegiatan Komunitas: Mengadakan kegiatan komunitas yang fokus pada permainan tradisional dapat menarik minat anak dan orang tua.
  • Pemanfaatan Teknologi: Mengembangkan aplikasi atau game edukasi yang terinspirasi dari permainan tradisional.


Tentu saja, hal ini tidak terjadi dengan sendirinya. Melestarikan permainan tradisional merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga warisan budaya dan memastikan anak-anak mendapatkan manfaatnya. 


Diperlukan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat luas untuk melestarikan permainan tradisional. Inisiatif seperti memasukkan permainan tradisional ke dalam kurikulum pendidikan, mengadakan festival atau kompetisi permainan tradisional, serta mendukung produksi dan distribusi permainan tradisional modern dapat menjadi langkah-langkah praktis untuk menjaga warisan budaya kita.


Jadi, menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang bukan hanya tanggung jawab kita sebagai individu, tetapi juga sebagai anggota masyarakat yang peduli akan identitas budaya kita. Dengan memberikan perhatian dan upaya yang tepat, kita dapat memastikan bahwa permainan tradisional akan terus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya kita yang berharga.

Post a Comment

8 Comments

  1. Permainan tradisional ini mengingatkan saya ke masa kecil dulu. Namun, bagi orang yang introvert, permainan ini juga memberikan keresahan tersendiri. Entah kenapa rasanya cukup tertekan. Haha

    ReplyDelete
  2. Bentengan, lompat tali & engklek, tuh mainan masa kecil banget. Seru kalau bentengan tuh...sehat aja lari-larian di udara terbuka. Anak-anak sekarang lebih terpaku ke gadget deh...

    ReplyDelete
  3. Selain menambah rasa sosial untuk anak permainan tradisional ini beneran penting untuk dilestarikan. Aku juga kangen banget nih main beberapa permainan yang disebutkan di artikel ini.

    ReplyDelete
  4. miris sih ya emang, secara makan ke sini, makin jarang banget kita lihat anak-anak main permainan tradisional.
    mungkin di desa masih ada yang main lompat tali, bentengan, gobak sodor, tapi di kota? Duuhh ajaib kayaknya kalau masih pada main, huhuh. Sudah saatnya emang kita ajak anak-anak zaman now untuk main permainan tradisional yang menyenangkan itu :)

    ReplyDelete
  5. Sepakat kalau permainan tradisional banyak manfaatnya. Mereka yang pernah merasakan permainan tradisional tentu ingat berbagai makna di permainan tradisional itu. Salah satu permainan tradisional yang menantang adalah egrang. Dulu aku susah nyobainnya. Tapi beberapa kali latihan akhirnya bisa. Supadilah/padil

    ReplyDelete
  6. Banyak permainan tradisional favorit jaman dulu yg sudah digantikan dg gadget ya mbak. Padahal dari sekedar bermain gobak sodor misalnya, anak memanfaatkan ketangkasan, permainan strategi, belajar mengelola tim dan sosial ya.

    ReplyDelete
  7. Saya memainkan semua permainan di atas. Dulu pernah main egrang yang tingginya sampe ke genteng. Dulu kalau lagi suka, jadi bikin terus.

    ReplyDelete
  8. Sekarang udah diganti dengan game di hp ya kak, jadi permainan tradisional sudah jarang ditemui lagi

    ReplyDelete

advertise