Sahabat ada yang punya anak cowok? Suka kepikiran ngga kapan si mas harus disunat? Topik ini sudah lama ingin saya tulis, hampir setahun baru terwujud. Selalu deh banyak alasan 😊
Salah satu remindernya adalah saya melihat banner besar di depan gerbang pondok pesantren yang masih sedesa dengan saya. Ada acara sunatan masal yang digelar kemarin tanggal 16 Oktober 2022. Selain gratis, peserta diberi hadiah pula. Wow.
Lalu saya ingat keponakan saya yang sekarang sudah kelas 4 SD tapi belum ada kejelasan kapan sunatnya. Sejujurnya, saya sudah menyiapkan hadiah sejak ia mulai kelas 3 karena saya dengar tak lama ia akan disunat. Eh ternyata, setahun sudah berlalu dan belum ada tanda-tanda kejelasan kapan sunatnya.
Pentingnya Sunat
Permasalahan pada keponakan sepertinya umum diderita bocah-bocah seusianya yang sudah takut duluan. Selain masalah nyali, bisa jadi orang tua yang belum siap karena acara sunat biasanya dibarengi dengan syukuran, pesta, dan hajatan yang bisa melibatkan para biduanita yang jelas-jelas bukan idola anaknya.
Saya kurang tahu jelas tentang adat yang membarengi prosesi sunat. Dokter anak yang memberikan rekomendasi sunatnya anak saya juga sempat menyinggung kapan waktu yang saya inginkan. Menurut beliau biasanya orang tua akan memilih hari yang baik untuk pelaksanaan sunat.
Jadi bisa saja hitung-hitungan hari, yang kemudian dibarengi dengan keinginan orang tua merayakan dan mensyukuri sunatan anaknya ini jadi penghalang kenapa si anak tidak segera disunat.
Sebenarnya menurut kesehatan, sunat ini harus cepat dilaksanakan atau nunggu nanti saja ketika situasi, kondisi, dan finansial sudah pas? Cekidot yuk
Manfaat Sunat
Dulu, sebelum saya jadi orang tua saya sudah mendengar aneka “jokes” dan penjelasan singkat tentang sunat. Setelah punya anak cowok, barulah saya memperhatikan benar-benar hal-hal yang berkaitan dengan sunat.
Buat yang belum tahu, sunat adalah proses untuk melepaskan kulit yang menyelubungi ujung penis. Cara melepaskannya adalah dengan Tindakan operasi/ Ya..melepas kulit kan ya butuh diiris, dilepas gitu-gitu lah ya.
Manfaatnya banyak banget. Beberapa manfaatnya antara lain
Mengurangi PSM (Penyakit Seksual Menular)
Sunat sangat mengurangi risiko terkena virus yang menginfeksi kelamin seperti human papilloma virus (HPV). Selain itu risiko terkena penyakit seksual menular, contohnya herpes atau sifilis juga bisa dikurangi.
Mengurangi Risiko Kanker
Kanker penis adalah salah satu jenis kanker yang bisa dihindari jika anak cowo sudah sunat.
Membuat Penis sehat
Ternyata jika tidak sunat, bagian kepala penis bisa nyeri dan meradang. Kondisi radang pada kepala penis ini disebut balanitis.
Terlepas dari masalah peradangan, kulit yang menutupi kepala penis ini juga mejadi sarang bakteri, jamur dan kotoran berkumpul. Penis yang disunat akan lebih mudah dibersihkan, lebih sehat dan anti radang.
Mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebutfimosis. Ini adalah kondisi saat kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik. Kondisi ini bisa menyebabkan radang pada kepala penis yang disebut balanitis.
Mengurangi risiko infeksi saluran kemih
Jangan sepelekan infeksi pada saluran kemih ya. Ternyata masalah kesehatan menandakan ada masalah pada ginjal. Yang jelas, infeksi ini lebih sering meyerang orang yang belum sunat dibanding yang sudah.
Mengurangi risiko kanker serviks
Bagi kita yang awam mungkin tidak menyadari ya bahwa kanker serviks pada perempuan bisa disebabkan oleh laki-laki yang belum sunat. Wah bukan hanya untuk si cowok sendiri ya, tapi pasangannya pun bisa beresiko lebih besar terkena kanker serviks jika cowok belum sunat.
Waktu Terbaik Untuk Sunat
Mengingat keponakan saya yang makin besar makin penasaran sekaligus ketakutan plus excited kadang-kadang ketika membahas tema sunat, saya ikut penasaran kapan baiknya sunat itu dilakukan.
Di keluarga suami saya, ia dan kakaknya alias ipar saya, disunat ketika masih bayi. Ini juga yang menjadi pertimbangan saya dan suami untuk menyunat putra kami yang saat itu berusia 3 bulan, selain tentunya mendapat rekomendasi dan nasihat dari dokter spesialis anak yang menjadi rujukan kami. Ceritanya bisa disimak di sini ya.
Benarkah sunat lebih baik dilakukan saat masih bayi? Berdasarkan sebuah penelitian di Turki yang dilakukan oleh Erzincan University of Medical Sciences, Turki pada tahun 2014, disimpulkan bahwa usia di bawah 1 tahun adalah usia terbaik untuk disunat.
Penelitian yang dilakukan membagi anak yang masuk sebagai subjek penelitian ke dalam 3 kelompok umur yaitu yang berusia di bawah 1 tahun, antara 1-7 tahun, dan di atas 7 tahun.
Faktor lain yang sangat mempenharuhi adalah penggunaan obat bius, masa pulih, waktu untuk sadar setelh dibius, lama perawatan pasca operasi dan lain sebagainya. Pada penelitian tersebut, faktor-faktor yang dinilai antara lain penggunaan obat bius, waktu untuk bangun setelah pembiusan, komplikasi, durasi perawatan dan biaya. Dari penelitian tersebut, disimpulkan bahwa usia di bawah 1 tahun (saat bayi) merupakan waktu yang paling baik.
Keuntungan lain ketika sunat dilakukan saat bayi adalah untuk mengurangi beberapa resiko dan kekhawatiran akan hal-hal tersebut di bawah ini:
- Sakit dan nyeri yang lebih lama
- pendarahan atau infeksi
- cedera penis
- trauma atau ketakutan
Selain itu, merawat luka pasca sunat pada bayi jauh lebih mudah dan tidak seribet anak-anak yang sudah lincah dan banyak gerak. Ternyata lebih cepat dilakukan lebih baik ya.
Alhamdulillah saya sudah tenang, tidak lagi kepikiran urusan sunat anak saya karena bocil sudah disunat ketika berusia 3 bulan. Saya sendiri merasakan manfaat mudahnya merawat luka si kecil. yang jelas tidak ada ketakutan atau trauma dan drama teror sunat. Pengalaman sunatnya bisa dibaca di artikel ini ya.
27 Comments
Aku juga biasanya sunatin anak laki pas mereka masih bayi, sih. Cepet pemulihannya paling cuma dua hari.
ReplyDeleteTos mbak ..samaan kita
DeleteJd ingat pas anak saya sunat di usia 7 th.. Salah ngasih obat ya Allah dan anak sy nangis keperihan sampai bengkak. .huhu alhamdulillah sekarang anaknya udah remaja udah terlewat masa itu
ReplyDeleteEh. Apa yang terjadi Mba, yg dikasih obat apa?
DeleteTernyata risiko sakit dan infeksi lebih kecil ya, mbak. Anakku sunat waktu umurnya hampir 3 tahun. Itu aja rasanya campur aduk, eh taunya anaknya santai wkwk..
ReplyDeleteSaya sunatin pas anak masi bayi Mba. Malah cepeeet
DeletePas banget beberapa waktu lalu aku lg ngajak suami diskusi terkait sunat saat masih bayi. Kebetulan bentar lagi launchig baby boy dan masih maju mundur apakah akan disunat saat bayi atau saat gede nanti. Ternyata sunat saat bayi banyak manfaatnya jg ya mbak. Bisa jd pertimbangan nih
ReplyDeleteYes mba, semoga sehat semua, maju untuk sunat bayinya hehe
Deleteiyaah benar nih, anak bayi belum takut kalau mau disunat sih jadi gak banyak drama penolakan ya.
ReplyDeleteini anak sulungku udah sejak tahun lalu dibujukin buat sunat tapi belum mau juga, masih maju mundur dianya, huhuhuh kenapa gak dari dulu gitu ya sunatnya huhuh
Di kampung saya pun biasanya menyunat anak pas masih bayi malah ada yg sekaligus perayaan akikah sekaligus syukuran khitan sang anak.
ReplyDeleteSunat itu memang penting untuk anak laki-laki ya, Mba. Memang kalau masih bayi jadi mudah ngerawatnya, beda kalau anak sudah gede.
ReplyDeleteSalah satu sunah yang dianjurkan adalah sunat/khitan ya kak. Saat anak laki-laki kami umur 4 tahun sunat banyak yang ngerasa kasian. Padahal si anak enjoy banget. Esoknya naik sepeda. Padahal itu sunat tradisional bukan pake klem.
ReplyDeleteTinggal satu lagi anak kami yang belum disunat. Sebentar lagi deh, biar lunas hutang emaknya. Hehehe
Anak sulung saya sunat ketika dia kelas 3 SD.
ReplyDeleteTrauma kayaknya dia tu
Pas tindakan sunat, entah biusnya belom bekerja, entah biusnya kurang, anak saya kesakitan dan menjerit luar biasa.
Tak sampai hati rasanya mendengarnya.
Terus sembuhnya juga termasuk lama menurut saya.
Semoga adiknya gak trauma nantinya...
Cuma si abang tu jadi terhibur juga setelahnya.
Para sodara dan tetangga, pada datang dan kasi salam tempel.
Duitnya jadi banyak, dia dia senang, agak berkurang lah sakitnya ngeliat duit kwkwkwkwkwkwkkwwk hust
The power of duit wkwkwkwk
DeleteWah.. baru tahu klo sunat di bawah usia 1 tahun justru paling baik. Ini kalau diumpamakan jadi seperti proses pelubangan telinga pada bayi perempuan menurut saya. Makin cepat makin baik. Thx for sharing, Mbak.
ReplyDeleteEh iya juga ya, sy kuga ngga kepikiran kalo kek baby girl butuh tindik. Anak saya udah agak gedhean sekitar 2 bulanan tindik dan ini malah ngeri bangets. Harusnya lahir langsung tindik. Kata ibu mertua sih gitu
DeleteSaya belum kebayang anak sunat di waktu kecil Mbak, jadi kedua ananda saya sunat di kelas TK B dan kelas 2 Madrasah ibtidaiyah, namun pas baca tulisan Mbak, jadi tahu bahwa sunat bayi meminimalisir ketakutan dan trauma ya?
ReplyDeleteIya ..anak saya alhamdulillah sembuh cepet dan bahagia aja ga sakit atau knapa2 :) sunatnya usia 3 bulan kurang
DeleteInsyaallah anakku mau sunat juga nih Mbak, usianya udah 7 tahun. Karena keliarga suami jg ga nyaranin sunat pas bayik, karena budaya jawa ahahhaha
ReplyDeleteLha saya org Jawa malah ngga tau sunat baiknya bayi.haha
DeleteIya ya nggak kepikiran dulu sunatin pas bayi. Kasian soalnya, malah anakku belum Sunat. Dianya kaya yang takut gitu. Moga aja bisa dibujuk dan sunat dalam waktu dekat
ReplyDeleteIya sih yaa, bagi umat muslim, lelaki wajib disunat. Bagi keluarga muslim, pertimbangan kapan anak lakinya disunat sudah harus menjadi bahan diskusi.
ReplyDeleteAnak cowokku sunat ketika masih TK usia 5than. Dah plong aja kalau masih kecil ga begitu sakit kan yaa..(gusti yeni)
ReplyDeleteMasyaallah banyak sekali manfaat sunat bagi kesehatan ya Mbak,, nah kebetulan putra saya sunatnya kelas 6 SD, adiknya ada nih usia balita belum sunat. Boleh jg ya sunat itu dari bayi aja.
ReplyDeleteKeponakan saya aja sudah disunat ketika berusia 1 tahun. Sekarang metode sunat tidak sakit kok ya mbak. Sudah makin modern. Dan sudah banyak orang teredukasi mengenai manfaat sunat
ReplyDeleteAnakku semua laki-laki tapi belum ada yang sunat. Baca ini jadi kepengen juga sunat si bungsu yang masih bayi, eh tapi nanti dia bisa mendahului sunat dari kakak2nya.
ReplyDeleteAnak ku disunat waktu kecil, kalau udah besar gak nyaman takut dia malu.
ReplyDelete