Pernah dengar kudapan bernama tahu walik? Jika ditelisik dari namanya, penemu kudapan ini pastilang wong Jowo, karena istilah walik artinya dibalik, terbalik. Seingat saya, kudapan ini mulai trend sekitar tahun 2016 di Surabaya (koreksi di kolom komentar jika saya salah yaaaa). Saya lumayan penasaran bagaimana penampakan tahu yang dibalik ini. Apanya yang dibalik? Jika dibalik apa tidak berceceran isinya?
Dari pengetahuan tentang tahu yang saya miliki, lebih tepatnya opini pribadi berdasarkan observasi sekitar tempat tinggal, tahu mercon lebih dahulu muncul sebelum tahu walik menjadi hits di kalangan pencinta gorengan dan per-tahu-an. Seingat saya, sebelum saya pindah ke Lawang di pertengahan tahun 2018, saya belum pernah mencicipi tahu walik sama sekali. Perkenalan saya dengan tahu walik dimulai tidak sengaja ketika seorang tetangga satu komplek perumahan, menjajakan tahu walik frozen-nya, alias versi beku yang masih harus digoreng sendiri.
Tahu walik memang benar-benar tahu kopong yang dibalik bagian dalam pindah ke luar. Pada tahu kopong, bagian dalam yang berwarna putih berongga ini dibalik menjadi lapisan luar. Sementara kulit tahu kopong yang coklat menjadi semacam kantong bagian dalam yang kemudian diisi dengan adonan kanji. Ketika digoreng, sensasi renyah gurih mendominasi kulit tahu walik. Ya, bagian putih dalam ketika kena minyak panas malah jadi crunchy, jauh lebih kriuk daripada kulit asli tahu kopong yang tergoreng.
Saya pun pernah mencoba membuat tahu walik sendiri, berbekal resep dari aplikasi memasak. Yang jauh berbeda adalah soal isian. Adonan isi sesuai resep terbuat dari kanji dan terigu yang basah-basah dimasukkan dalam tahu kopong walik, lalu langsung masuk wajan. Sreng-sreng ketika kuning kecoklatan tinggal diangkat.
Karena bikin sendiri pertama kalinya, tahu walik saya kurang gurih, kurang kenyal, dan kurang meyakinkan indera pengecap saya. Teringat tahu walik yang saya beli di tetangga yang harganya murah, isi diklaim mencapai 30 pcs, dan rasanya cukup kenyal.
Sebagai penggemar tahu, saya juga mencoba beberapa tahu walik lain. Salah satunya adalah yang dijual di toko kue basah di komplek perumahan saya dulu. Kali ini adonan isi sangat kenyal, padat, cenderung keras. Tapi rasanya cukup gurih, berasa daging. Ada pula tahu walik yang isinya kanji banget. Kanji dalam arti sebenarnya yang bening, molor dengan cita rasa asin dan sedikit pedas. Saya cukup kecewa dengan yang terakhir ini.
Suatu hari seorang sahabat memberikan saya 1 bungkus tahu walik mentah dalam wadah thinwall berisi 10 biji tahu walik yang bermerk Mak Rebyek. Ternyata produk tahu walik ini asli buatan warga Lawang dan yang paling menyenangkan adalah rasanya enak banget, gurih, terasa rasa dagingnya.
Tahu Walik Mak Rebyek versi kemasan baru, kualitas tetap jempolan |
Dibanding tahu walik lain yang isian kanjinya mendominasi, tahu walik Mak Rebyek malah didominasi oleh rasa gurih daging. Isian tahu walik malah seperti adonan bakso. Tentu makin enak dong. Kenyalnya tahu walik Mak rebyek ini tidak kenyal padat keras, tetapi skalanya mild alias sedang. Justru dengan tekstur seperti ini seluruh bagian tahu terasa. Kulit luar yang renyah, bagian dalam yang kenyal lembut dan rasa daging yang mengena di lidah, adalah sebuah kombinasi yang pas dari tahu walik ini.
Usut punya usut, owner Tahu Walik Mak Rebyek bercerita pada saya bahwa ide membuat tahu walik ini datang tak sengaja. Karena produksi tahu kopong milik ayahanda kawan baik beliau melimpah, maka ide membuat tahu walik pun muncul. Dengan kerja ulet dan kerja nyata kolaborasi dua kawan baik ini, muncullah produk tahu walik yang sangat diterima oleh penikmatnya (termasuk saya).
Tahu Walik Mak Rebyek dengan cocolan sambal kacang lezat |
Hal lain yang menarik dari tahu walik Mak Rebyek adalah cocolan sambal kacang bersaus tomat, atau harus saya sebut saus tomat bersambal kacang? Apapun sebutannya, saus cocolan ini terasa pas dipadu dengan tahu walik. Awalnya saya pikir saus cocolan ini hanya saus tomat biasa, teksturnya sedikit encer. Eh ternyata saya salah lagi. Jujur sebungkus Tahu Walik Mak Rebyek dengan sebungkus sambal cocol rasanya kurang. Sambal cocol ini membuat jari ingin terus mencocol dan mulut terus mengunyah. Jangan khawatir, rasio jumlah sambal cocol dan tahu waliknya sepadan kok, jadi tidak akan kehabisan saus sebelum semua tahu dilahap.
Dari yang saya tahu, biasanya tahu walik disajikan hanya dengan cabai lalap (seukuran cabai rawit kecil warna hijau tua) atau dengan saus sambal tomat biasa. Kesimpulannya Tahu Walik Mak Rebyek lebih istimewa dong. Ah beruntungnya saya, padahal awal berkenalan dengan Tahu Walik Mak Rebyek dari buah tangan teman saya, ending-nya jadi penyuka tahu walik ini.
Oh ya, harga tahu walik Mak Rebyek sangat terjangkau ya. Harga terakhir sekitar 12,000 rupiah per pack isi 10 buah tahu walik. Kemasannya dibuat lebih ekonomis, tidak lagi pakai thinwall tapi pakai bungkus plastik biasa dengan kualitas tetap sama. Jika dibandingkan dengan harga tahu walik lain, mungkin ada yang dijual di bawah harga ini, tetapi rasanya tentu berbeda dong.
Karena saya tinggal di Lawang, sangat mudah mendapatkan tahu walik ini (dalam versi beku), karena ada 6 agen Tahu Walik Mak Rebyek. Wilayah lain seperti Malang kota, Singosari, Dau, Nongkojajar, dan Bangil di Pasuruan juga ada. Total ada 13 agen di sekitar Malang- Pasuruan. Sayangnya untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya belum ada. Peluang jadi reseller terbuka lebar nih. Tapi untuk Sahabat yang butuh jastip bisa lah kita bisik-bisik di belakang layar, ha ha ha. InsyaAllah kurir same day service masih bisa memenuhi kebutuhan pengiriman paket sampai di hari yang sama.
Oh ya, pemesanan langsung ke pemilik usaha Tahu Walik Mak Rebyek ini bisa menghubungi nomer berikut ya 0896-2193-1222.
6 Comments
InsyaAllah kepengen cobain kak klo pas ke malang 🙏😍👍
ReplyDeleteHayuuuuk
DeleteAw aw aw🤩🤩🤩
ReplyDeleteAw aw aw awwww
Deleteaku suka banget sama semua olahan tahu, wajib coba nih :D
ReplyDeleteYaaay...tahu mania wajib ngumpul dan nyemil tahu ❤️
Delete