Kartu BPJS bayi saya. Perhatikan batas waktu di bagian paling bawah |
Banyak calon orang tua, atau orang tua yang akan punyabayi
baru bertanya-tanya dan kebingungan tentang bagaimana cara mengurus BPJS untuk
bayi yang baru lahir. Sahabat bisa mengakses informasi tentang cara mengurus
BPJS bayi baru lahir di sini.
Untuk mengetahui aturan-aturan BPJS bagi bayi baru lahir
akan saya coba ulas di postingan ini ya.
Bagi Sahabat peserta dan pemegang kartu Jaminan Kesehatan
NasionalKartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diluncurkan sejak 1 Januari 2014
pasti sudah mendapatkan banyak manfaat dari BPJS ini. Dalam perjalanannya
kemudian ada beberapa hal yang direvisi, diatur kembali, dan diubah melalui
beberapa keputusan yang tertuang di Peraturan Presiden RI khususnya tentang
tanggung biaya bayi baru lahir.
Ini dia beberapa hal yang wajib Sahabat ketahui
1. Perubahan Aturan Jaminan Bayi Baru Lahir
Jaminan untuk bayi baru lahir diatur lewat Peraturan
Presiden (Perpres) 12 Tahun 2013 yang mengalami perubahan sebanyak 3 kali yaitu
lewat Perpres 12 Tahun 2013 , yang kedua lewat Perpres 19 Tahun 2016, dan yang
ketiga lewat Perpres Nomor 82 Tahun 2018. Perubahan Perpres ini ditujukan untuk meningkatkan penyelenggaraan JKN/KIS yang makin berkualitas.
2. Lahir Dulu Baru Urus
Sekarang urus BPJS untuk bayi harus diurus ketika bayi sudah lahir. Dulu masih bisa diurus ketika bayi masih di kandungan. Tetapi mulai 19 Desember 2018, pengurusan BPJS bayi harus dilakukan ketika bayi sudah dilahirkan dengan membawa beberapa persyaratan pengurusan BPJS bayi. Klik di sini untuk info detilnya ya.
3. Status Kepesertaan Ortu Bayi Aktif
Perpres Perubahan kedua menyatakan bahwa bayi dijamin biaya
perawatan kesehatannya tanpa mempermasalahkan status kepersetaan orang tuanya. Jadi misal saya punya kartu BPJS tapi status
saya tidak aktif (karena ada tunggakan dll) maka bayi saya yang baru lahir masih bisa
diuruskan kartu BPJSnya.
Sekarang hanya ortu dengan kepesertaan BPJS aktif yang bisa
mengurus jaminan BPJS untuk ade bayi. Jadi kalo ortunya belum punya kartu BPJS
karena belum jadi peserta BPJS ya ga bisa urus BPJS untuk bayi.
4. Masa Pendaftaran Terbatas
Bayi yang ditanggung BPJS adalah jika dalam jangka waktu
tidak lebih dari 28 hari sejak dilahirkan sudah didaftarkan kepesertaannya. Misal
ortunya sudah jadi peserta BPJS tapi si ade bayi baru didaftarkan lebih dari 28
hari setelah lahir ya ga bisa dijamin BPJS. Misal usia bayi sudah 1 bulan terus
naudzubillah, sakit ya ortu wajib
bayar sendiri. Yang perlu diperhatikan juga, jika kemudian bayi rawat inap maka
peserta dapat dikenakan denda pelayanan saat bayinya mengakses pelayanan rawat
inap.
5. Pendaftaran BPJS Bayi untuk Ortu Non Peserta
Bagaimana jika bayi didaftarkan masih dalam jangka waktu
kurang dari 28 hari tapi ortunya bukan peserta BPJS? Ternyata tanggungan bayi juga
TIDAK berlaku.
Ilustrasinya begini, misal saya non-peserta BPJS melahirkan
tanggal 12 April 2019. Lalu saya bayar semua biaya perawatan bayi dll dll nya.
Kemudian saya harus kontrol bayi ke dokter karena ada masalah kesehatan. Biar
irit saya daftarkan bayi saya jadi peserta BPJS. Daftarnya tanggal 19 April
2019, seminggu setelah lahiran. Bisakah saya dapat jaminan kesehatan untuk ade
bayi?
Jawabannya tidak bisa. Selagi ortunya belum jadi peserta
BPJS walaupun bayi didaftarkan dalam rentang waktu 28 hari maksimal tetap saja
dia tidak mendapatkan jaminan. Ia tetap
bisa didaftarkan, iuran bisa dibayar, tapi jaminan tidak berlaku. Malah ada
verifikasi kelayakan selama 14 hari. Artinya kartu baru aktif (jika kemudian
ibunya daftar juga ya) 2 minggu kemudian.
Intinya Ortu wajib daftar baru bayi bisa punya BPJS.
6. Keanggotaan Langsung Aktif
Bayi baru lahir yang langsung didaftarkan dan dibayar
iurannya di bawah 28 hari masa daftar, kartunya langsung aktif. Langsung bisa
ipakai dan tidak ada verifikasi kelayakan. Biasanya verifikasi kelayakan ini
nunggu 2minggu. Kan. Nah spesial buat ade
bayi, asal ortu sudah jadi peserta BPJS kartu langsung aktif hari itu juga.
7. Bayar Iuran Terbatas Waktu
Maksudnya adalah iuran bayi terhitung sejak bayi lahir
sampai usia 24 bulan (baik pernah atau belum pernah mengakses pelayanan).
Menurut aturan seperti ini, tapi faktanya di kartu BPJS anak saya jangka
waktunya adalah 3 bulan. Jadi lewat jangka waktu itu, jika tidak dilakukan
pembaruan status BPJS bayi maka jika mengakses layanan kesehatan tidak akan
ditanggung oleh BPJS.
8. All Payment in One
Semua pembayaran jadi satu. Ini istilah saya sendiri sih.
Maksudnya adalah iuran bayi jadi satu dengan Virtual Account (VA) keluarganya.
Contohnya saya sendiri ya. Jadi waktu nikah dengan suami saya belum melakukan
perubahan status BPJS karena saya belum masuk ke KK suami. Suami saya BPJS kelas
2 dan saya BPJS kelas 1. Ketika saya mau lahiran sengaja saya ga ubah status
untuk turun kelas agar tetap dapat fasilitas kelas 1. Maka ketika mengurus BPJS
kelas bayi otomatis ngikut ke saya, yaitu kelas 1. Iuran yang dibayar juga
80.000 pada saat dia lahir (3 hari dari lahiran sih. Cerita lengkapnya klik di
sini ya). Bulan selanjutnya saya bayar langsung 160,000 untuk saya dan ade bayi
(otomatis jadi satu).
9. Denda Pelayanan
Sekali lagi perlu diingat apabila bayi tidak didaftarkan dan
membayar iuran paling lama 28 hari sejak dilahirkan akan dikenakan denda pelayanan.
Ini saya ga tau persis berapa dendanya ya.
10. Iuran Bayi Lahir Meninggal
Ini perlu diperhatikan untuk bayi yang lahir meninggal. Mengutip dari Info BPJS edisi ke 66 ,”Bayi
yang lahir meninggal tidak dikenakan iuran namun Rumah Sakit tidak dapat
menagihkan biaya pelayanan bayi tersebut kepada BPJS Kesehatan.”
Artinya tidak perlu mengurus BPJS karena tidak bisa
ditanggung oleh BPJS.
11. Iuran Bayi Lahir Hidup Lalu Meninggal
Jika bayi lahir dalam keadaan hidup lalu meninggal, dan ini
masih dalam jangka waktu 28 hari sejak dilahirkan, maka ada jaminan perawatan. Misal bayi lahir tanggal 5 April 2019,
bapaknya daftarin bayi ini hari itu juga, maka kartu BPJS dan jaminan untuk ade
bayi langsung aktif. Dua hari kemudian ade bayi meninggal, dalam jangka waktu 3
hari dari lahir sampai meninggal pasti sudah keluar biaya perawatan kan dari
rumah sakit. Nah biaya-biaya ini bisa ditanggung oleh BPJS.
12. Info Valid dari BPJS Langsung
Dengan banyaknya kepanikan, keribetan, dan mungkin kurang
informasi yang didapat orang tua bayi, jikalau Sahabat merasa ada biaya-biaya
yang perlu dibayar atau hal-hal lain ketika ibu dan bayi sudah terdaftar jadi
anggota BPJS tanya langsung ke kantor BPJS ya. Ada juga pelayanan khusus lewat
call service nya.
Pihak rumah sakit bisa jadi tidak mengetahui secara pasti
peraturan BPJS. Rumah sakit adalah pihak yang akan minta ganti duit ke BPJS
kasarnya gitu ya. Bukan pihak yang menyatakan ini oke atau tidak oke berkaitan
dengan aturan BPJS, apalagi yang kita dengar cuma katanya dan katanya.
Jadi kalo Sahabat
merasa ragu, nanya aja ke BPJS nya langsung. Misal, bersalin lewat cesar yang
pake BPJS harus 3 hari maksimal stay di rumah sakit. Misal ada aturan begini,
maka Sahabat bisa tanya ke BPJS apa benar ada aturan pembatasan seperti itu.
Kalopun ternyata ada penyelewengan maka BPJS yang akan menegur pihak rumah
sakit.
Informasi ini semoga bisa membantu calon ibu dan calon ayah
untuk mempersiapkan biaya persalinan ya. Saya sebagai peserta BPJS sudah
merasakan manfaat mendaftarkan bayi langsung dengan BPJS. Bisa cek di siniuntuk curhatan lengkapnya yaaa.
Referensi:
Majalah Info BPJS Edisi 66
0 Comments